Bagaimana kabarnya Anda hari ini? Smoga Anda menjalani hari-hari penuh semangat ya..
Apa itu buku panduan penilai kualitas?
Sebagaimana
diketahui bahwa Google mempekerjakan para penilai kualitas. Mereka
adalah orang-orang yang memeriksa hasil pencarian Google secara manual
untuk memastikan bahwa algoritma ranking bekerja sesuai harapan.
Seorang
penilai kualitas bertugas mengunjungi situs yang diberikan Google untuk
sebuah query, yang kemudian mengevaluasi hasil query berdasarkan
relevansi. Jika sebuah situs web tidak pantas untuk hasil pencarian,
mereka bisa menandai situs tersebut sebagai spam.
Buku
panduan penilai kualitas berisi pedoman yang digunakan para penilai
untuk mengevaluasi halaman web. Meskipun Google segera menghapus tautan
ke buku tersebut, isinya sudah cukup diketahui publik.
Beberapa hal terpenting dari buku panduan tersebut:
1. Google menggunakan sejumlah tingkat "relevansiâ€
Google
menginstruksikan penilai kualitas untuk memberi rating sebuah website
sebagai "penting†, "berguna†, "relevan†, "kurang relevan†dan
"diluar topik†.
Namun selain relevansi, Google lebih suka halaman yang "sangat memuaskan, memiliki otoritas, menghibur, dan/atau terkini†.
2. Jika sebuah kata memiliki lebih dari satu arti, Google memilih yang paling populer
Sebagai
contoh, Google berasumsi bahwa kebanyakan orang yang mencari "appleâ€
saat ini tertarik dengan perusahaan yang memiliki nama tersebut. Hasil
Pencarian yang bermakna lain (misalnya buah) akan mendapatkan tingkat
relevansi lebih rendah.
3. Halaman web yang relevan boleh jadi adalah spam
Google
membuat pemisahan antara relevansi dan spam. Sebuah halaman web bisa
saja masuk kategori spam meskipun mengandung konten yang relevan.
Jika situs Web Anda menggunakan taktik berikut ini, kemungkinan akan ditandai sebagai spam:
- teks atau tautan tersembunyi
- redirection melalui beberapa URL
- rotasi domain tujuan
- keyword stuffing
- menggunakan PPC namun halaman tujuan tidak relevan dengan iklan
- iklan dan konten copas (copy-paste)
- feed yang penuh iklan PPC
- doorway pages
- forum yang penuh copas
- halaman pencarian palsu dan penuh iklan PPC
- blog palsu yang penuh iklan PPC (splog – spam blog)
- thin affiliate site yang tidak ada tujuan lain kecuali untuk make money
- kurang konten asli
- halaman yang hanya berisi PPC tanpa ada atau sedikit konten
- parked domain
4. Beberapa hasil pencarian yang "penting†untuk Google
Seperti
disebutkan di atas, Google memiliki lima kategori relevansi. Kategori
"penting†adalah untuk situs web yang harus muncul dalam hasil
pencarian. Sebagai contoh, apple.com diharapkan menempati hasil teratas untuk kata pencarian "apple†.
Halaman
profil media sosial sebuah perusahaan (pada Facebook, dll) tidak
dianggap "penting†menurut buku panduan penilai kualitas Google.
Query
generik tidak memiliki hasil "penting†. Beberapa kata kunci pencarian
seperti "travel destinations†selalu generik. Tidak ada hasil
"penting†untuk query ini, dan nama domain yang sama persis dengan
query jenis ini tidak membuat website tersebut "penting†.
5. Google membedakan tiga jenis query pencarian
Menurut
Google, pencarian dapat diklasifikasikan ke dalam query tindakan ("doâ€
), query informasi ("know†) dan query navigasi ("go†).
Sebuah
query pencarian hanya dapat termasuk dalam satu klasifikasi saja dan
tipe query menentukan hasil pencarian yang dianggap relevan. Sebagai
contoh, query berorientasi tindakan ("buy mp3 player†) harus memiliki
hasil pencarian yang berorientasi tindakan.
6. Halaman yang relevan harus bebas dari kesalahan, dalam bahasa yang tepat, dan terarah/targeted
Kalau
Google mengira terdapat salah eja pada sebuah query, relevansi hasil
pencarian didasarkan pada apa yang Google anggap ejaan yang
benar/seharusnya.
Hasil
pencarian yang tidak cocok dengan bahasa query mendapat skor relevansi
yang rendah. Jika query mencakup suatu negara tertentu, hasil yang
relevan harus berasal dari negara tersebut.
Halaman
hasil pencarian harus sesuai query. Pencarian bersifat ‘long tail’
akan menampilkan hasil pencarian yang berbeda. Query yang sangat panjang
harus memberikan cakupan hasil yang lebih luas.
7. Beberapa query pencarian secara otomatis bersifat lokal
Beberapa
query pencarian secara otomatis bersifat lokal, walaupun jika query
tersebut tidak mengandung qualifier lokal. Sebuah contoh untuk query
seperti "ice rink†.
Google
berpikir bahwa hasil pencarian untuk "gelanggang es (ice rink)†harus
menampilkan hasil lokal. Hasil yang bersifat non-lokal dianggap kurang
relevan atau malah tidak berguna (diluar topik). untuk trik dan tip
cara yang sesuai silahkan kunjungi kembali disini http://improperti.com/
No comments:
Post a Comment